Selasa, 06 Mei 2014

Umat Beragama akan Rukun, Jika Minoritas Tahu Diri dan Mayoritas Tahan Diri



Imam besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab
Jakarta (SI Online) - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan bahwa hidup damai berdampingan dengan umat agama minoritas di Indonesia akan tercapai dengan baik manakala mereka yang minoritas tahu diri sehingga umat Islam yang mayoritas akan tahan diri. 

"Kuncinya, jika minoritas bisa tahu diri dan mayoritas tahan diri maka keharmonisan kehidupan beragama akan bisa diwujudkan di Indonesia, maka kita bisa dengan mudah hidup berdampingan membangun negeri dengan umat beragama minoritas manapun baik dengan Kristen, Hindu, Budha dan lain sebagainya," ujar Habib Rizieq saat memberikan ceramah di markas FPI Jl. Petamburan Jakarta Pusat, Ahad (4/4/2014).

Namun kenyataannya, kata Habib Rizieq, selama ini umat minoritas banyak melakukan pelanggaran, seperti adanya upaya Kristenisasi, FPI sudah banyak mendapatkan fakta dilapangan. Tidak hanya itu, berbagai kasus gereja seperti GKI Yasmin Bogor dan yang terbaru gereja Kalamiring Bekasi sudah dibuktikan di Pengadilan adanya kecurangan yaitu pemalsuan tandatangan warga sebagai syarat IMB rumah ibadah.

"Jika minoritas tidak tahu diri, ada aturan cara membangun gereja mereka tidak mau ikuti, setiap kampung mereka paksa bangun gereja, orang Islam di kampung-kampung mereka Kristenkan dengan iming-iming. Nah kalau seperti itu mayoritas bisa marah, sehingga bisa terjadi konflik," kata Habib Rizieq.

Karena itu FPI menghimbau kepada pemerintah khususnya, jika tidak mau terjadi konflik dorong semuanya untuk patuh kepada aturan. Cara bangun rumah ibadah sudah ada aturannya, yaitu SKB 3 Menteri tentang pendirian rumah Ibadah.

http://www.suara-islam.com/